12 Januari 2011

6 Kabupaten Terkaya di Indonesia

| 12 Januari 2011
Berdasarkan data dari Januari 2011 berikut Kabupaten/Kota dengan rata-rata pendapatan perkapita tertinggi di Indonesia:

1. Bontang, Kaltim
PDB per kapita Kota Bontang tercatat sebesar Rp368,05 juta. Bontang yang terletak sekitar 120 kilometer dari Samarinda itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan, dan Selat Makassar di timur. Kaltim merupakan propinsi yang memberikan gaji atau upah tertinggi kedua secara nasional kepada karyawan atau buruh, yakni Rp2,15 juta per bulan.

Sejumlah perusahaan besar beroperasi di kota ini, di antaranya Badak NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (pupuk dan amoniak), dan Indominco Mandiri (batu bara). Bontang juga memiliki kawasan industri petrokimia dan merupakan kota yang berorientasi di bidang industri, jasa serta perdagangan.

2. Kabupaten Mimika, Papua
image by pinterest
Kabupaten Mimika di Papua selama 2009 membukukan PDB per kapita Rp295,05 juta. Di Kabupaten Mimika yang beribukota Timika itu beroperasi salah satu tambang emas terbesar dunia, PT Freeport Indonesia. Gaji atau upah rata-rata yang diterima pegawai atau buruh di Papua juga tertinggi di Indonesia, yakni Rp2,16 juta per bulan.

Berdasarkan data Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2009, Kabupaten Mimika mencatat dana bagi hasil Rp424,33 miliar. Namun, perolehan dana bagi hasil itu masih lebih rendah dibanding Bontang yang mencapai Rp476,83 miliar.

3. Jakarta Pusat, DKI Jakarta
image by traveloka.com
PDB per kapita tertinggi ketiga adalah Jakarta Pusat yang mencapai Rp224,41 juta. Sebagai daerah pusat ibukota pemerintahan, Jakarta Pusat diuntungkan dengan berkembangnya transaksi bisnis dan jasa. Upah atau gaji rata-rata yang diterima pegawai, pekerja atau buruh di Jakarta, tergolong tinggi, yakni Rp1,92 juta per bulan.


4. Kota Kediri, Jawa Timur
image by wikimedia

Sementara itu, Kota Kediri di Jawa Timur mencatatkan PDB per kapita Rp202,33 juta, atau menempati urutan keempat terbesar. Di kota kretek itu beroperasi pabrik rokok besar, PT Gudang Garam Tbk yang tahun lalu mencatatkan pendapatan Rp32,97 triliun.

5. Kabupaten Siak, Riau
image by beritatranscom
Di urutan berikutnya, Kabupaten Siak di Riau membukukan PDB per kapita Rp156,35 juta. Tidak ada perusahaan yang menonjol di daerah tersebut, meski potensi unggulan daerah ini adalah sektor pertambangan minyak bumi.

Kabupaten Siak juga memiliki potensi strategis mengingat daerahnya berada di wilayah segi tiga pertumbuhan ekonomi "Sijori" Singapura-Johor-Riau dan IMG-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle).

Dengan jarak hanya 150 kilometer dari Singapura, Siak diuntungkan sebagai persinggahan alternatif bagi kapal pedagang di Selat Malaka dan bahkan berpotensi besar menjadi relokasi industri dan layanan perdagangan internasional.

Namun, untuk dana bagi hasil, Siak menempati peringkat keempat terbesar atau mencapai Rp993,2 miliar. Penerimaan dana bagi hasil Kabupaten Siak ini hanya kalah dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebesar Rp2,56 triliun, Bengkalis (Riau) Rp1,51 triliun, dan Kutai Timur (Kaltim) Rp1,05 triliun.

6. Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat
image by lensaindonesia.com

Kabupaten lainnya yang mampu membukukan PDB di atas Rp100 juta adalah Kabupaten Sumbawa Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB). PDB per kapita kabupaten yang di daerahnya beroperasi perusahaan tambang besar, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) itu mencapai Rp128,26 juta.
Semua Kabupaten apalagi Kota berpotensi untuk menjadi yang tebaik, hanya tinggal SDM-nya yang harus jeli melihat peluang akan potensi yang terdapat di daerahnya. Melihat Sumber Daya Alam yang sangat luar biasa tersebut seharusnya Indonesia pasti bisa menjadi negara besar, negara maju.

 
Source : forumkami.com(+editing)

8 komentar:

  1. Namanya saja kabupaten terkaya tapi masarakatnya orang pribumi jadi pengangguran dinegeri sendiri, hidup miskin diatas emas

    BalasHapus
  2. @Helmi : setuju gan. hasil bumi hanya dinikmati sebagian orang. dan sebagian orang tersebut adalah orang 'berdasi' dan warga negara asing.

    BalasHapus
  3. @portal jangan salahkan orang asing kalo mereka tidak datang berinvestasi di indonesia memangnya indonesia sanggup buka tambang sendiri tanpa bantuan investor

    BalasHapus
  4. yang buat artikel bolot ga bisa ngitung. masa upah cuma 2 jt an di PDB jadi ratusan juta???

    BalasHapus
  5. Negeri kita kaya akan hasil tambang ya... semoga bisa mensejahterakan rakyat. PDB tidak mencerminkan kesejahteraan rakyat, justrus menampakan betapa jarak antara yang miskin dan yang kaya begitu tinggi.

    BalasHapus
  6. wah sangat kaya juga bangsa ini keren salut ma adminnya

    BalasHapus
  7. Mantap, infonya berfmanfaat sekali :)

    BalasHapus
  8. @1N : thanks for coming gan :)

    BalasHapus