1. Chernobyl (Ukraina)
Suatu malam di bulan April 1986, seorang teknisi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina memutuskan untuk menjalankan uji keamanan pada reaktor nomor 4, untuk mengecek fungsinya apakah berjalan dengan baik, dalam proses tersebut listrik di reaktor dimatikan. Karena proses pengujian yang salah, reaktor meledak, dan menyebarkan radiasi nuklir ke
langit Chernobyl yang dingin.
image by pexels.com
Seorang pekerja tewas seketika dalam ledakan tersebut, sementara puluhan karyawan dan pekerja lainnya terkena radiasi parah, cukup untuk membunuh mereka secara perlahan dalam beberapa bulan kedepan.
Kota tersebut sekarang menjadi kota hantu, dan masih terdapat sisa-sisa radiasi yang cukup berbahaya, diperkirakan ada 4000 warga sekitar yang terkena kanker karena radiasi. Tapi sampai sekarang masih banyak orang yang pergi kesana dengan alasan wisata untuk melihat sisa-sisa tragedi Chernobyl tersebut.
2. Exxon Valdez Oil Spill (Alaska)
image by history.com
Alam Alaska yang berkilauan dan indah, di mana perairan biru yang luas menghadap ke pegunungan yang bersalju, adalah gambaran keindahan alam yang belum terjamah. Tapi mata dunia menatap tajam ketika ekosistem yang rapuh ini menjadi tempat salah satu tumpahan minyak terburuk dalam sejarah. Tahun 1989 tepat setelah tengah malam pada tanggal 24 Maret, kapal tanker Exxon Valdez yang besar menabrak karang, merobek lambung kapal dan menumpahkan hampir 11 juta galon (50 juta liter) minyak mentah keluar ke perairan. Tak lama, lebih dari 1.000 mil (1,6 km) garis pantai yang indah berubah menjadi hitam, merusak semua kehidupan fauna disana.
Deepwater Horizon 2010 terkenal sebagai salah satu tragedi kebocoran minyak laut terbesar dalam sejarah.
Deepwater Horizon adalah nama yang berasal dari peralatan pengeboran di pusat kejadian. Tambang minyak lepas pantai Deepwater Horizon adalah platform terapung yang mengebor sumur minyak sekitar 18.300 kaki (5.600 meter) di bawah permukaan laut di Teluk Meksiko. Dalam waktu yang cukup lama bor lepas pantai ini bekerja dengan baik. Namun pada tanggal 20 April 2010, gas metana dari sumur bawah laut meluas dan naik ke rig pengeboran, meledak dan minyak nya tumpah dan menyebar ke lautan lepas.
4. Tragedi Bophal (India)
image by jagranjosh.com
The Atlantic melaporkan, bahwa pada tanggal 2 Desember 1984, terjadi kebocoran gas di pabrik pestisida di Bhopal, India, yang disebabkan oleh sistem keamanan yang tidak berfungsi, serta peningkatan tekanan yang tak terkendali yang menyebabkan 40 ton bahan kimia yang disebut 'metil isosianat' bocor ke atmosfer.
Zat tersebut adalah zat beracun, lebih parahnya lagi pabrik itu dikelilingi oleh perumahan yang padat penduduk, menyebabkan lebih dari 600.000 orang terpapar gas mematikan itu.
Orang-orang yang tinggal di sekitar pabrik tidak diberitahu dengan cepat. Penduduk sekitarpun menjadi korban, banyak yang menderita batuk, iritasi mata, luka bakar, sesak napas dan muntah-muntah, dan ribuan orang meninggal dalam beberapa jam, ribuan hewan juga ikut mati.
Studi jangka panjang sejak kecelakaan itu telah mengkonfirmasi bahwa ribuan orang masih terkena dampak kerusakan mata, paru-paru, dan psikologis, bahkan sampai hari ini, sulit untuk menghitung berapa jumlah korban sebenarnya.
5. Lumpur Lapindo (Sidoarjo)Kebanyakan orang berpikir kalo lava keluar dari gunung berapi, tetapi di Sidoarjo, Indonesia, lava atau lumpur vulkanik itu keluar karena ledakan di sumur gas yang dibor oleh sebuah perusahaan energi, meskipun orang perusahaan mengklaim bahwa gempa bumilah yang memicu ledakan tersebut.
Ada lebih dari 1.000 lumpur gunung vulkanik di seluruh dunia, tetapi bencana yang ada Indonesia ini adalah satu-satunya yang disebabkan oleh tangan manusia (menurut jurnal Mud Volcanoes, Geodynamics and Seismicity). Semuanya dimulai pada 28 Mei 2006, ketika sebuah lubang dibor hingga hampir 10.000 kaki (3.000 meter). Hal ini menyebabkan air, uap, dan gas vulkanik keluar dari tanah di dekatnya, dan pada hari berikutnya air, uap, dan lumpur tersebut terus-menerus keluar sampai hari ini.
Pada saat itu Lumpur Lapindo mengeluarkan lebih dari 6,3 juta kaki kubik (180.000 meter kubik) lumpur per hari, menurut BBC
11 orang tewas dalam ledakan pipa, dan 30.000 orang dievakuasi dari daerah tersebut. Lusinan desa terendam dan lebih dari 10.000 rumah hancur, tak lupa zat logam dari aliran lumpur juga mencemari sungai terdekat.
Sumber: history.co.uk/shows & livescience.com